LA 2 M2




 
Percobaan 5
Buzzer & Push Button

1. Prosedur
[Kembali]

  1. Buat rangkaian di Wokwi sesuai dengan gambar rangkaian yang telah diberikan.

  2. Hubungkan dua push button, buzzer, dan Raspberry Pi Pico sesuai skema.

  3. Buat program di Wokwi Simulator untuk Raspberry Pi Pico menggunakan bahasa MicroPython.

  4. Desain program dengan ketentuan:

    • Saat push button pertama ditekan, buzzer menyala.

    • Saat push button kedua ditekan, buzzer mati.

  5. Upload program ke Raspberry Pi Pico di dalam simulator.

  6. Jalankan simulasi dan amati respon buzzer saat masing-masing tombol ditekan.

  7. Tekan tombol pertama untuk menyalakan buzzer, dan tombol kedua untuk mematikannya.

  8. Pastikan buzzer hanya aktif saat tombol pertama ditekan, sesuai kondisi yang diinginkan.

  9. Selesai.

2. Hardware dan Diagram Blok [Kembali]

Hardware :

1. Software Wokwi Simulator



2. Raspbery Pi Pico



3. Push Button




4. Power Supply

 


6. Buzzer 


 
 
Diagram Blok  :


3. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [Kembali]

Rangkaian Simulasi Sebelum dirunning:



Rangkaian Simulasi Setelah dirunning:
 
Prinsip Kerja : 
 
        Pada percobaan ini, rangkaian dirancang untuk mengendalikan sebuah buzzer menggunakan dua buah push button yang terhubung ke papan mikrokontroler Raspberry Pi Pico. Push button pertama berfungsi untuk menyalakan buzzer, sedangkan push button kedua berfungsi untuk mematikannya. Kedua push button ini dihubungkan ke pin GPIO pada Raspberry Pi Pico, yaitu GPIO 7 untuk tombol pertama dan GPIO 10 untuk tombol kedua. Buzzer itu sendiri terhubung ke pin GPIO 12 sebagai output. Sistem ini menggunakan konfigurasi input dengan pull-up internal, yang berarti saat tombol tidak ditekan, input akan bernilai logika tinggi (HIGH), dan saat tombol ditekan, nilainya menjadi logika rendah (LOW).             
      Saat tombol pertama ditekan, mikrokontroler akan membaca kondisi tersebut dan memberikan logika tinggi ke pin buzzer, sehingga buzzer menyala dan menghasilkan suara. Keadaan ini akan terus berlangsung walaupun tombol pertama sudah dilepas, karena status buzzer disimpan dalam variabel buzzer_state. Kemudian, saat tombol kedua ditekan, sistem akan mematikan buzzer dengan mengirimkan logika rendah ke pin buzzer, serta memperbarui status buzzer_state menjadi mati. Proses ini dilengkapi dengan jeda waktu singkat (delay) untuk menghindari efek bouncing pada tombol. Dengan demikian, rangkaian ini memungkinkan buzzer untuk tetap menyala setelah tombol pertama ditekan dan hanya akan berhenti saat tombol kedua ditekan.
 

4. Flowchart dan Listing Program [Kembali]

Flowchart :

Listing Program :

from machine import Pin
import utime

# Inisialisasi Pin
BUZZER = Pin(12, Pin.OUT)
Button1 = Pin(7, Pin.IN, Pin.PULL_UP)  # Tombol untuk menyalakan buzzer
Button2 = Pin(10, Pin.IN, Pin.PULL_UP)   # Tombol untuk mematikan buzzer

buzzer_state = False  # Menyimpan status buzzer

while True:
    if Button1.value() == 0:  # Jika tombol 1 ditekan
        print("Tombol 1 ditekan: Buzzer ON")
        BUZZER.value(1)  # Nyalakan buzzer
        buzzer_state = True  # Simpan status buzzer
        utime.sleep_ms(200)  # Debounce

    if Button2.value() == 0:  # Jika tombol 2 ditekan
        print("Tombol 2 ditekan: Buzzer OFF")
        BUZZER.value(0)  # Matikan buzzer
        buzzer_state = False  # Simpan status buzzer
        utime.sleep_ms(200)  # Debounce

    utime.sleep_ms(10)  # Jeda untuk menghindari CPU overload


 


5. Video Demo [Kembali]




6. Analisa [Kembali]
 
Soal analisa : 
1. Analisa apa saja faktor eksternal yang dapat mengganggu kinerja sensor PIR
jawab:


1. Faktor Lingkungan 
  • Suhu Lingkungan yang Tinggi: Jika suhu lingkungan mendekati suhu tubuh manusia (~37°C), perbedaan deteksi suhu menjadi kecil, sehingga sensor sulit membedakan pergerakan manusia.
  • Sumber Panas Lain: Sinar matahari langsung, pemanas ruangan, atau mesin yang menghasilkan panas dapat menyebabkan gangguan pada deteksi PIR.
  • Perubahan Cuaca: Angin kencang yang membawa udara panas/dingin bisa memengaruhi keakuratan sensor.
  • Refleksi Inframerah: Permukaan reflektif seperti kaca atau logam bisa memantulkan panas dan menyebabkan deteksi yang tidak akurat.
2. Faktor Mekanis dan Struktural

  • Kualitas Lensa Fresnel: Lensa yang kotor atau rusak dapat mengganggu fokus deteksi inframerah.
  • Guncangan atau Getaran: Getaran dari mesin atau kendaraan bisa menyebabkan kesalahan deteksi jika sensor tidak dipasang dengan stabil.
  • Pemasangan yang Buruk: Jika sensor tidak terpasang pada sudut optimal atau terlalu tinggi/rendah, maka area deteksi bisa tidak sesuai.
3. Faktor Gangguan Elektromagnetik (EMI)

  • Radiasi Elektromagnetik: Perangkat elektronik lain seperti Wi-Fi router, motor listrik, atau ponsel bisa menyebabkan interferensi pada sensor PIR.
  • Arus Listrik Tidak Stabil: Fluktuasi tegangan atau noise listrik dapat mengganggu kinerja sensor.
4. Faktor Objek di Sekitar Sensor

  • Hewan Kecil: Anjing, kucing, atau burung yang bergerak bisa menyebabkan false alarm jika sensor terlalu sensitif.
  • Gerakan Benda Mati: Tirai yang tertiup angin atau kipas yang bergerak bisa dianggap sebagai pergerakan oleh sensor.
  • Penghalang Fisik: Dinding, kaca, atau benda besar lainnya bisa menghalangi deteksi sensor.

7. Download File [Kembali]

Download HTML download
Download Video Demo download
Download Listing Program download
Download Datasheet Mikrokontroler Raspberry Pi Pico [Download
Download Datasheet Push Button [Download]
Download Datasheet LED [Download]
Download Datasheet Resistor [Download]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH  MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLER 2024 OLEH: RAHMIDA 2210952005 Dosen Pengampu: Darwison, M.T Referensi...